Kebiasaan minum teh menjadi salah satu penyebab timbulnya noda atau
warna gigi yang kusam. Tapi kini ada cara baru yang praktis untuk
mencegah gigi bernoda akibat minum teh bahkan membantu memutihkannya,
yaitu dengan minum susu.
Peneliti menyebut bahwa susu bisa mencegah warna gigi menjadi kusam bahkan lebih efektif dari pasta gigi pemutih atau produk bleaching gigi di pasaran. Caranya dengan mencampurkan susu ke dalam teh sebelum meminumnya.
Dr Ava Chow dari University of Alberta's School of Dentistry menjelaskan, "Teh merupakan minuman terbanyak kedua yang dikonsumsi di seluruh dunia, dan bagaimana caranya diproses berpengaruh terhadap seberapa mungkin itu bisa menodai gigi."
Seperti dikutip dari Daily Mail, Ava kembali menjelaskan bahwa semakin banyak teh mengalami pemrosesan atau oksidasi maka semakin tinggi kemungkinannya untuk menodai gigi. Dalam hal ini, produk teh yang berisiko tinggi menodai gigi adalah teh hitam dan teh merah.
Di dalam teh terdapat tannin, senyawa larut air yang menimbulkan rasa pahit dan sepat pada teh. Tannin ini berwarna gelap dan bisa meninggalkan noda pada gigi.
Percobaan yang dilakukan Ava menunjukkan, menambahkan susu bisa mengurangi kemungkinan gigi ternoda akibat terkena cairan teh. Susu mengandung kasein, protein utama di dalam susu. Ava menemukan bahwa kasein bersifat mengikat tannin dan mencegahnya menodai gigi.
Dalam percobaan tersebut, Ava menggunakan gigi manusia yang telah diekstraksi dalam kondisi berbeda-beda; gigi yang ditambal, gigi yang mengalami tanda-tanda kerusakan dan gigi yang sudah rusak. Ava menganalisa warna masing-masing gigi dan merekamnya, sebelum melalui proses menodai gigi.
Gigi tersebut dimasukkan ke dalam dua jenis campuran. Pertama cairan teh murni, dan kedua campuran teh dengan susu. Gigi-gigi percobaan direndam selama 24 jam dalam suhu 37 derajat Celcius. Setelah 24 jam, gigi dikeluarkan dan diamati perubahan warnanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kasein yang terkandung dalam susu benar-benar bisa mengurangi noda gigi akibat minum teh.
"Perubahan warna ini dibandingkan dengan perubahan warna yang terjadi jika memakai produk bleaching gigi dan lebih efektif ketimbang pasta gigi dengan kandungan pemutih," ungkap Ava.
Namun Ava mengingatkan, anjuran mencampur susu dan teh sebaiknya disesuaikan dengan kebiasaan minum teh masing-masing orang. Sebelum menuangkan susu ke dalam teh, pahami apakah minum susu sudah menjadi kebiasaan Anda atau belum. Sebab, tak semua orang suka minum susu dan sebagian mungkin saja mengalami intoleransi laktosa (tubuh tidak memiliki enzim untuk mengolah laktosa atau gula susu, sehingga bisa mengganggu sistem pencernaan -red).
"Menambah susu ke dalam teh adalah budaya yang cukup spesifik. Beberapa orang mungkin menolak melakukannya tapi ada sebagian lagi yang menyukainya," ucap Ava, yang hasil penelitiannya telah dipublikasikan dalam jurnal International Journal of Dental Hygiene.
(hst/hst)
Peneliti menyebut bahwa susu bisa mencegah warna gigi menjadi kusam bahkan lebih efektif dari pasta gigi pemutih atau produk bleaching gigi di pasaran. Caranya dengan mencampurkan susu ke dalam teh sebelum meminumnya.
Dr Ava Chow dari University of Alberta's School of Dentistry menjelaskan, "Teh merupakan minuman terbanyak kedua yang dikonsumsi di seluruh dunia, dan bagaimana caranya diproses berpengaruh terhadap seberapa mungkin itu bisa menodai gigi."
Seperti dikutip dari Daily Mail, Ava kembali menjelaskan bahwa semakin banyak teh mengalami pemrosesan atau oksidasi maka semakin tinggi kemungkinannya untuk menodai gigi. Dalam hal ini, produk teh yang berisiko tinggi menodai gigi adalah teh hitam dan teh merah.
Di dalam teh terdapat tannin, senyawa larut air yang menimbulkan rasa pahit dan sepat pada teh. Tannin ini berwarna gelap dan bisa meninggalkan noda pada gigi.
Percobaan yang dilakukan Ava menunjukkan, menambahkan susu bisa mengurangi kemungkinan gigi ternoda akibat terkena cairan teh. Susu mengandung kasein, protein utama di dalam susu. Ava menemukan bahwa kasein bersifat mengikat tannin dan mencegahnya menodai gigi.
Dalam percobaan tersebut, Ava menggunakan gigi manusia yang telah diekstraksi dalam kondisi berbeda-beda; gigi yang ditambal, gigi yang mengalami tanda-tanda kerusakan dan gigi yang sudah rusak. Ava menganalisa warna masing-masing gigi dan merekamnya, sebelum melalui proses menodai gigi.
Gigi tersebut dimasukkan ke dalam dua jenis campuran. Pertama cairan teh murni, dan kedua campuran teh dengan susu. Gigi-gigi percobaan direndam selama 24 jam dalam suhu 37 derajat Celcius. Setelah 24 jam, gigi dikeluarkan dan diamati perubahan warnanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kasein yang terkandung dalam susu benar-benar bisa mengurangi noda gigi akibat minum teh.
"Perubahan warna ini dibandingkan dengan perubahan warna yang terjadi jika memakai produk bleaching gigi dan lebih efektif ketimbang pasta gigi dengan kandungan pemutih," ungkap Ava.
Namun Ava mengingatkan, anjuran mencampur susu dan teh sebaiknya disesuaikan dengan kebiasaan minum teh masing-masing orang. Sebelum menuangkan susu ke dalam teh, pahami apakah minum susu sudah menjadi kebiasaan Anda atau belum. Sebab, tak semua orang suka minum susu dan sebagian mungkin saja mengalami intoleransi laktosa (tubuh tidak memiliki enzim untuk mengolah laktosa atau gula susu, sehingga bisa mengganggu sistem pencernaan -red).
"Menambah susu ke dalam teh adalah budaya yang cukup spesifik. Beberapa orang mungkin menolak melakukannya tapi ada sebagian lagi yang menyukainya," ucap Ava, yang hasil penelitiannya telah dipublikasikan dalam jurnal International Journal of Dental Hygiene.
(hst/hst)